1. Kesultanan Bacan:
puKesultanan
Bacan adalah suatu kerajaan yang berpusat di Pulau Bacan, Kepulauan
Maluku. Raja Bacan pertama yang memeluk Islam adalah Raja Zainul Abidin yang Bersyahadat pada tahun 1521. Meski berada di Maluku, wilayahnya cukup luas hingga ke wilayah Paa. Banyak kepala suku di wilayah Waigeo, Misool dan beberapa daerah Lain yang berada di bawah administrasi pemerintahan kerajaan Bacan.
2. Kerajaan Aru atau Haru:
Merupakan sebuah kerajaan yang berdiri di wilayah pantai timur Sumatera Utara. Nama Kerajaan ini disebutkan dalam Pararaton (1336) dalam teks jawa Pertengahan (terkenal dengan Sumpah Palapa).
Sementara itu, dalam Suma Oriental disebutkan bahwa kerajaan ini merupakan kerajaan kuat Penguasa Terbesar di Sumatera Utara yang memiliki wilayah kekuasaan yang luas dan memiliki pelabuhan yang ramai dikunjungi oleh kapal-kapal asing. Dalam laporannya, Tome Pires juga mendeskripsikan akan kehebatan armada kapal laut kerajaa Aru yang mampu melakukan pengontrolan lalu lintas kapal-kapal yang melalui selat Malaka pada masa itu.
Dalam Sulalatus Salatin, Haru disebut sebagai kerajaan yang setara kebesarannya dengan Malaka dan Pasai. Peninggalan Arkeologi yang dihubungkan dengan kerajaan Haru telah ditemukan di Kota Cina dan Kora Rantang.
3. Kesultanan Luwu:
Kesultanan Luwu (juga dieja Luwuq, Wareq, Luwok, Luwu') adalah kerajaan Bugis terua pada tahun 1889, Gubernur Hindia Belanda di Makassar menyatakan bahwa masa kejayaan Luwu antara abad ke-10 sampai ke-14, tetapi tidak ada bukti lebih lanjut. Luwu bersama-sama dengan Wewang Nriwuk dan Tompotikka adalah tiga kerajaan Bugis pertama yang tertera dalam epik I La Galigo, sebuah karya orang Bugis. Pusat kerajaan ini terletak di Malangke yang kini menjadi wilayah Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
4. Kerajaan Serang:
Kerajaan ini memiliki luas 4.584 km persegi, dengan penduduk kurang lebih 80.000 jiwa. Kerajaan ini terletak di Pulau Sumbawa yang berdiri pada tahun 1650. Kerajaan ini sempat hancur ketika terjadi letusan Gunung Tambora pada tahun 1815. Namun, pada tahun 1837, kerajaan ini bisa kembali didirikan.
5. Kerajaan Ambawang:
Kerajaan ini berada di bawah kekuasaan kerajaan Kubu di wilayah Kalimantan Barat. Ambawang terus berusaha menjadi negara merdeka dari kerajaan Kubu pada tahun sekitar 1800, tetapi usaha tersebut tidak diperbolehkan oleh penguasa Hindia Belanda yang mengumumkannya pada tahun 1830.
6. Kerajaan Sugaluh:
Kerajaan Kecil yang masih berhubungan dengan kerajaan Sunda-Galuh, didirikan pada tahun 1672 oleh keturunan ke-3 Prabu Niskala Wastu Kancana yaitu Yan Amarta Dwija. Kerajaan ini berdiri di daerah gunung Sangkur hingga ke daerah pedalaman Banjar-Pataruman, Jawa Barat.
Sumber: Wikipedia Indonesia, Sejarahkita.com, sejarah-sejarahbangsaku.com dan republika.co.id
Posting Komentar